SIKAKAP--Desa Sikakap di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai mulai dilanda kekeringan setelah sebulan tidak hujan. Sumur-sumur warga mengering sehingga banyak warga terpaksa membeli air atau mengambil di sumber-sumber air yang masih ada menggunakan jeriken.
Salah satu sumber air yang masih bisa diakses warga adalah air irigasi di jalan lingkar HVA. Saluran irigasi ini ramai didatangi warga untuk mandi, dan mengambil air bersih setiap hari sejak satu bulan ini.
"Selama satu bulan ini saya terpaksa mengangkut air dua kali sehari pagi dan sore hari, pagi hari 5 jeriken isi 35 liter, dan sore 4 jeriken menggunakan isi 35 liter, diambil di saluran irigasi, di jalan lingkar, Dusun HVA, Desa Sikakap, diangkut dengan menggunakan sepeda motor, dalam satu bulan ini saya melihat saluran irigasi di jalan lingkar, Dusun HVA, Desa Sikakap ramai di datangi warga untuk mandi dan mengambil air bersih, ada yang mengambil air dengan mengunakan tanki isi 1 ton diangkut dengan menggunakan mobil, ada mengambil air bersih dengan menggunakan becak dengan drum di atas becak, dan ada mengambil air dengan mengunakan jeregen, bahkan ada yang mandi dan mencuci pakaian dan piring di saluran irigasi tersebut," ucap Tiwan (44), warga Dusun Sibaibai, Kamis, 12 Oktober.
Menurut Tiwan, air irigasi itu berasal dari Sungai Tiri Toktuk. Beberapa tahun lalu juga pernah terjadi kemarau panjang selama 3 bulan lebih, air di saluran irigasi jalan lingkar Dusun HVA tidak kering-kering.
Sementara Supriani (40), warga Desa Taikako, mengaku mengambil air bersih di Masabuk, Dusun Sikakap Barat,. Sumur di rumahnya sudah kering sejak kemarau satu bulan ini bahkan tanah sudah mulai retak-retak.
"Musim kemarau tapi udara dingin, semoga kemarau cepat berlalu," katanya.