SIKABALUAN-Hasil pembangunan jalan Sikabaluan-Monganpoula yang dibangun secara
multiyear
dari 2018-2021 sekaligus pembuatan betonisasi dari simpang empat hingga ke
Puskesmas Sikabaluan sudah rasakan
manfaatnya. Sementara dari Puskesmas Sikabaluan hingga ke
Monganpoula masih dalam bentuk pengerasan badan jalan.
"Perlu ada kelanjutan pembangunan dalam
bentuk tenonisasi dari Puskesmas hingga Monganpoula", kata Paulus Sikaraja
kepala SMAN 1 Siberut Utara beberapa waktu lalu saat acara ramah tamah dengan
wakil bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake, beberapa waktu lalu.
Hasil betonisasi jalan dari simpang empat
hingga ke Puskesmas memudahkan masyarakat yang mengakses layanan kesehatan dan
juga masyarakat lainnya yang memanfaatkan jalan tersebut. "Termasuk anak
sekolah baik SMP maupun SMA sangat termudahkan,” kata Paulus.
Sementara, Ulrik pelajar SMPN 1 Siberut Utara
asal Dusun Sirilanggai Desa Malancan mengatakan dengan adanya pengerasan badan
jalan hingga betonisasi dari simpang empat hingga Puskesmas sangat membantu
mereka saat menuju sekolah atau pulang sekolah. "Kalau dilanjutkan
dari puskesmas hingga ke sekolah makin bagus", katanya pada Selasa
(26/4/2022).
Selain harapan adanya kelanjutan betonisasi
jalan, masyarakat Sikabaluan juga mengharapkan agar pemerintah daerah tidak
hanya sebatas membuka badan jalan saja namun hingga sampai pengerasan badan
jalan dan betonisasi sehingga dapat termanfaatkan oleh masyarakat yang
melewatinya baik dalam kondisi cuaca panas ataupun hujan.
"Misalnya seperti di
Sirilanggai-Terekanhulu saat ini sulit dilewati karena setelah dibuka beberapa
tahun lalu tidak dilanjutkan dengan pengerasan sehingga masyarakat kesulitan
karena badan jalan berlumpur,” kata Samino, warga lainnya.
Hendaknya pemerintah daerah lebih mengutamakan
pembangunan jalan dari pembukaan hingga pengerasan akan tidak berkesan sia-sia
dalam memberikan pembangunan bagi masyarakat setempat.
Wakil bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake
mengatakan pemerintah daerah Mentawai sengaja mengejar pembukaan badan jalan
diseluruh wilayah Mentawai. Selain karena keterbatasan anggaran juga agar tidak
terjadi kendala ketika pembukaan badan jalan tidak rampung untuk menghubungkan
antara satu tempat dengan tempat lainnya.
"Kami punya pengalaman dimana saat jalan
dibuka dan dibeton hanya beberapa kilometer karena keterbatasan anggaran,
setelah dilanjutkan tahun berikutnya di lokasi dimana badan jalan dilanjutkan
pembangunannya sudah diklaim orang dan diminta ganti rugi. Makanya kita memakai
sistem buka badan jalan dulu hingga tuntas,” jelasnya.
Untuk tahun 2022, dikatakan wakil bupati Mentawai pembangunan
yang dilaksanakan di Siberut Utara diantaranya untuk pembukaan badan jalan
Barambang-Malancan dan Monganpoula-Sotboyak.
"Untuk Monganpoula-Sotboyak
pembangunannya hingga sampai pada pengerasan badan jalan sehingga jalannya
dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat,” katanya.
Hal yang sama dikatakan wakil ketua DPRD
Mentawai, Jakop Saguruk dalam agenda monitoring tim DPRD Mentawai beberapa
waktu lalu di Siberut Utara. Dimana tokoh masyarakat perlu memberikan dukungan
dalam pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan di Siberut Utara, diantaranya
pembangunan badan jalan Monganpoula-Sotboyak dan Barambang-Malancan. "Harapan
kita tidak ada lagi hambatan dilapangan yang ditimbulkan masyarakat",
katanya.
Berdasarkan data dari Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Mentawai, Sahad Pardamaian dalam acara Musyawarah Rencana
Pembangunan mengatakan untuk 2022 terdapat pembangunan badan jalan dari
Barambang-Malancan sepanjang 5 KM dengan anggaran Rp2 miliar yang dikerjakan
Karya Bakti 2022 TNI.
Lalu, pembangunan badan jalan dari
Monganpoula-Sotboyak dengan sumber anggaran dari Dana Alokasi Khusus Penugasan
2022 dengan anggaran Rp12,9 miliar. Selain pembangunan jalan terdapat
penanganan oprit jembatan Barambang dengan anggaran Rp300 juta dan penanganan
oprit jembatan Pokai dengan anggaran Rp600 juta.